Minggu, 13 Maret 2016

Tugas Materi Proklamasi Kelompok 7



1.   SAMBUTAN RAKYAT INDONESIA MENGENAI PROKLAMASI KEMERDEKAAN
Setelah berhasil merumuskan teks proklamasi Bung Karno berpesan kepada para pemimpin yang bekerja pada pers dan kantor berita, terutama B.M. Diah untuk memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya keseluruh dunia. Sewa alat komunikasi yang ada dipergunakan untuk menyebarluaskan berita proklamasi. Pada tanggal 17 Agustus 1945 teks proklamasi telah sampai ditangan Kepala Bagian Radio Kantor Waidon B. Polenewen dari seorang wartawan Domei yaitu Syahrudin. Untuk itu kemudian F. WUz (seorang markonis) menyiarkan berita proklamasi berturut-turut setiap setengah jam sampai pukul 16.00 saat siaran berhenti walaupun dilarang oleh pihak Jepang. Sedangkan pucuk pimpinan tentara Jepang di Jawa memerintahkan untuk meralat berita proklamasi dan menyatakan sebagai kekeliruan. Pada tanggal 20 Agustus 1945 pemancar radio disegel oleh Jepang dan para pegawainya dilarang masuk. Para pemuda akhirnya membuat pemancar baru dengan bantuan beberapa orang teknisi radio yang diambil dari Kantor Berita Domci. Di Menteng 31 para pemuda berhasil merakit pemancar baru dengan kode panggilan DJKI.

                              Selain melalui siaran radio berita proklamasi juga disiarkan melalui surat kabar. Diantaranya “Suara Asia” yang di Surabaya dan “Cahaya” di Bandung.
             Dalam menyambut Proklamasi kemerdekaan Indonesia, rakyat mengartikan bahwa bangsa Indonesia telah bebas dari penjajahan, oleh karena itu hal-hal yang menyangkut tentang keamanan dan pemerintahan negara Indonesia itu menjadi tanggung jawab bangsa Indonesia sendiri. Untuk itu maka para pemuda berusaha mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang dengan sasaran :
·         menduduki kantor-kantor pemerintah
·         menurunkan bendera Hinomaru dan menggantikan dengan bendera Merah Putih.
·         pencarian senjata dan lain-lain dan menjaga kemungkinan segala hal, yang ingin menggagalkan kemerdekaan.

Rakyat di daerah-daerah mulanya tidak percaya bahwa Indonesia telah merdeka. Namun, setelah yakin akan kebenaran berita itu, luapan kegembiraan muncul di mana-mana. Di Jawa Tengah berita Proklamasi diterima melalui radio Domei Sementara. Oleh Syarief Sulaiman dan M.S. Mintarjo berita tersebut dibawa ke gedung Hokokai yang saat itu sedang dilaksanakan sidang di bawah pimpinan Mr. Wongso Negoro. Setelah copy teks Proklamasi dibacakan, para peserta sidang bertepuk tangan penuh gembira, kemudian secara serentak mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya.

            Berita Proklamasi kemudian disiarkan lewat radio Semarang. Masyarakat Jawa Tengah dengan cepat dapat menerima berita tersebut. Kemudian, pada tanggal 19 Agustus 1945, diadakan rapat raksasa untuk menguatkan pengumuman pengambilan kekuasaan di Semarang. Setelah itu, di daerah Brebes, Pekalongan, dan Tegal terjadi pemberontakan. Rakyat di tiga daerah tersebut menyerang para pamong praja dan pegawai pemerintah yang dianggap sebagai penyebab kesengsaraan rakyat.

            Di daerah-daerah luar Jawa berita Proklamasi terlambat diterima oleh rakyat. Hal ini disebabkan karena sarana komunikasi yang cukup sulit. Di Medan, berita Proklamasi dibawa oleh Teuku Moh. Hasan yang diangkat sebagai gubernur daerah Sumatera. Mendengar berita ini,  kemudian dipelopori oleh Achmad Tahir dibentuk Barisan Pemuda Indonesia. Pada tanggal 4 Oktober, mereka berusaha mengambil alih gedung-gedung pemerintahan dan merebut senjata dari tangan Jepang.
            Di daerah-daerah lain pun melakukan penyambutan yang tidak jauh berbeda, yakni sebagai berikut:
·         Mula-mula rakyat tidak percaya terhadap adanya berita Proklamasi.
·         Luapan kegembiraan rakyat menyambut kemerdekaan Indonesia.
·         Mengadakan rapat-rapat raksasa.
·         Para pemuda membentuk angkatan muda Indonesia.
·         Upaya pengambilalihan kekuasaan dari tangan Jepang.
·         Upaya merebut gedung-gedung dan kantor pemerintahan.
·         Merebut persenjataan dari tangan Jepang.
·         Tekad untuk tetap mempertahankan kemerdekaan



2.) Sambutan masyarakat Boyolali setelah mendengar berita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Rakyat di daerah-daerah mulanya tidak percaya bahwa Indonesia telah merdeka. Namun, setelah yakin akan kebenaran berita itu, luapan kegembiraan muncul di mana-mana. Di Jawa Tengah berita Proklamasi diterima melalui radio Domei Sementara. Oleh Syarief Sulaiman dan M.S. Mintarjo berita tersebut dibawa ke gedung Hokokai yang saat itu sedang dilaksanakan sidang di bawah pimpinan Mr. Wongso Negoro. Setelah copy teks Proklamasi dibacakan, para peserta sidang bertepuk tangan penuh gembira, kemudian secara serentak mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Berita Proklamasi kemudian disiarkan lewat radio Semarang. Masyarakat Jawa Tengah dengan cepat dapat menerima berita tersebut. Kemudian, pada tanggal 19 Agustus 1945, diadakan rapat raksasa untuk menguatkan pengumuman pengambilan kekuasaan di Semarang. Setelah itu, di daerah Brebes, Pekalongan, dan Tegal terjadi pemberontakan. Rakyat di tiga daerah tersebut menyerang para pamong praja dan pegawai pemerintah yang dianggap sebagai penyebab kesengsaraan rakyat.
            Di daerah-daerah luar Jawa berita Proklamasi terlambat diterima oleh rakyat. Hal ini disebabkan karena sarana komunikasi yang cukup sulit. Di Medan, berita Proklamasi dibawa oleh Teuku Moh. Hasan yang diangkat sebagai gubernur daerah Sumatera. Mendengar berita ini,  kemudian dipelopori oleh Achmad Tahir dibentuk Barisan Pemuda Indonesia. Pada tanggal 4 Oktober, mereka berusaha mengambil alih gedung-gedung pemerintahan dan merebut senjata dari tangan Jepang.
            Di daerah-daerah lain pun melakukan penyambutan yang tidak jauh berbeda termasuk di daerah boyolali, yakni sebagai berikut:
a.Mula-mula rakyat tidak percaya terhadap adanya berita Proklamasi.
b.Luapan kegembiraan rakyat menyambut kemerdekaan Indonesia.
c.Mengadakan rapat-rapat raksasa.
d.Para pemuda membentuk angkatan muda Indonesia.
e.Upaya pengambilalihan kekuasaan dari tangan Jepang.
f.Upaya merebut gedung-gedung dan kantor pemerintahan.
g.Merebut persenjataan dari tangan Jepang.
h.Tekad untuk tetap mempertahankan kemerdekaan.

Referensi http://chaerolriezal.blogspot.com

3.) Bagi bangsa Indonesia terjadinya negara merupakan proses yang panjang dan menghabiskan banyak waktu, jiwa dan raga, harta dan benda. Terjadinya negara merupakan suatu proses yang tidak hanya diambil dari proklamasi, tetapi dari perjuangan bangsa Indonesia yang menuntut kemerdekaan, sehingga membentuk ideologi (ide-ide dasar yang dicita-citakan).Sejarah mencatat sebelum abad ke-16, kehidupanbangsa Indonesia rukun dan damai. Tetapi setelah para penjajah dari negara Barat datang, keutuhan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara mulai retak. Para penjajah, khususnya Belanda, menerapkan politik adu domba, memecahbelah, saling menghasut, memfitnah antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Pada akhirnyahubungan antara satu dengan lainnya retak. Dalam situasi yang tidak akur dan terpecah belahtersebut, penjajah masuk menyusup dengan mudah. Perang saudara tidak terelakkan lagi. Akhirnya setiap daerah berjuang sendiri-sendiri. Pangeran Diponegoro yang berasal dari Jawa Tengah, Tuanku Imam Bonjol dari Sumatra Barat, adalah contoh tokoh pahlawan yang gigih berani melawan penjajah. Namun perjuangan kedua tokoh tersebut gagal karena perjuangan mereka bersifat kedaerahan. Bahkan Pangeran Diponegoroditangkap dan dibuang ke luar Pulau Jawa. Beliau di pengasingan sampai akhirnya wafat.Setelah melalui perjuangan yang panjang akhirnyaterbentuklah negara Indonesia.  Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 mengantarkan bangsa Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan. Dengan negara yangberdaulat, lepas dari cengkeraman penjajah, bangsa Indonesia dapat meraih cita-cita dan meningkatkan taraf hidupnya.Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk melalui proses dan tahapan yang panjang. NegaraKesatuan Republik Indonesia terbentuk karena beberapa faktor, yaitu:1)  Adanya persamaan nasib, yaitu penderitaan bersama di bawah penjajahan bangsa asing selamakurang lebih 350 tahun.2)   Adanya keinginan bersama untuk merdeka dan melepaskan diri dari belenggu penjajahan.3)  Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah Nusantara yang terbentang dari Sabang sampaiMerauke.4)  Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu bangsa.Faktor-faktor pembentuk bangsa Indonesia tersebut, secara bertahap telah melahirkan negaraIndonesia. Secara runtut, perkembangan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah:1)  Adanya kesadaran dari seluruh bangsa Indonesia bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa.Bangsa Indonesia memiliki tekad kuat untuk menghapus segala penindasan dan penjajahan yang ada di Indonesia.2)  Kesadaran akan hak kemerdekaan tersebut mendorong bangsa Indonesia untuk berjuang melawan penjajah. Perjuangan panjang bangsa Indonesia menghasilkan proklamasi.  Proklamasiinilah yang mengantarkan bangsa Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan.3)  Terjadinya negara Indonesia adalah kehendak bersama seluruh rakyat Indonesia dan atas rahmatTuhan Yang Maha Kuasa.4)  Setelah merdeka, negara Indonesia menyusun alat-alat kelengkapan negara yang meliputi tujuannegara, bentuk negara, sistem pemerintahan negara, UUD negara, dan dasar negara. Dengandemikian, sempurnalah Indonesia sebagai sebuah negara.
https://kewarganegaraanku.wordpress.com/2011/11/12/proses-terjadinya-nkri/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C1297515564

0 komentar:

Posting Komentar