Burhanudin
Mohammad Diah
BM. Diah
lahir di Kotaraja yang kini dikenal sebagai Banda Aceh pada tanggal 7 April
1917. Meninggal di Jakarta, 10 Juni 1996
pada umur 79 tahun. Beliau adalah seorang tokoh pers, pejuang kemerdekaan,
diplomat dan pengusaha Indonesia. Selain itu beliau juga bergerak di bidang
jurnalistik.
Menjelang
proklamasi kemerdekaan dikenal sebagai tokoh golongan muda yang radikal dengan
organisasi yang dipimpin nya yaitu Gerakan Angkatan Baru 45.
Pendidikannya dimulai di HIS
Kotaraja tahun 1929, Mulo di Medan tahun 1935-1937. Tahun
1935-1937 di Middelbaar National Handels Collegeium di Bandung, di bawah pembinaan
dari Dr. Douwes Dekker salah seorang pendiri Indische
Partij yang berhasil mengobarkan semangat nasionalismenya. Tahun
1937-1938 menjadi direktur utama Sinar
Deli Medan
di samping anggota redaksi surat kabar Warta Harian yang
terbit di Jakarta 1938-1939. Pada tahun 1938 menerbitkan majalah Peraturan
Dunia dalam Film. Pada
tahun 1939-1942 menjadi penerjemah dan Kepala Pers Indonesia di
Konsulat Jenderal Inggris di Jakarta. .
Pada saat Jepang menduduki
Indonesia, ia termasuk orang yang terkemuka di Jawa. Berkat
profesinya dalam bidang kewartawanan, pada tahun 1942-1948 diangkat
jadi pemimpin surat kabar Asia
Raja di Jakarta. Walaupun
demikian semangat nasionalismenya tetap ada. Bersama dengan Chairul
Saleh, Sukarni, Wikana dan lain-lain sering mengadakan pertemuan dan
akhirnya 3 Juni 1945 dibentuklah gerakan Angkatan Baru yang bertujuan "memperjuangkan
Indonesia merdeka sekarang juga" dan ia diangkat sebagai
ketuanya. Akibat gerakannya ini, dipenjarakan dengan
tuduhan melakukan tindakan melawan pemerintah militer Jepang.
Pada waktu
perumusan teks proklamasi di rumah kediaman Maeda, dihadiri
dari golongan pemuda, diantaranya BM. Diah. Setelah perumusan teks
proklamasi disetujui hadirin kemudian diketik oleh Sayuti Melik akan
tetapi konsep teks proklamasi itu dibiarkan begitu saja, oleh karena itu
segera diambil dan dicetak oleh BM. Diah untuk disebarkan ke seluruh
Indonesia. Pekerjaan tersebut dilakukan para pemuda yang bekerja di
kalangan pers di bawah pimpinannya.
Setelah
Indonesia merdeka BM. Diah diangkat sebagai anggota KNIP
Malang (1945-1952). Pada tanggal 1 Oktober 1945 ia menerbitkan surat
kabar Merdeka. Selanjutnya pada tahun 1952-1955 diangkat
menjadi anggota DPRS. Kegiatan beliau dalam pemerintahan terus
berlangsung secara berturut-turut, yaitu tahun 1957-1959
sebagai anggota Dewan Nasional, Dewan Penasehat Presiden Soekarno.
Setelah
Indonesia merdeka BM. Diah juga diangkat menjadi duta besar untuk Cekosloakia
dan Hongaria. Kemudian dipindahkan ke Inggris lalu ke Thailand untuk jabatan
yang sama. Pada 1968 beliau diangkat oleh Presiden Soeharto menjadi menteri
penerangan. Kemudian diangkat menjadi anggota DPR dan anggota DPA.
Kegiatannya
dalam jurnalistik pun terus berlanjut, tahun 1945 memimpin redaksi
surat kabar Merdeka dan surat Kabar Indonesia
Observer. Tahun 1947 ia meliput keadaan Jerman Barat dan Berlin
yang baru kalah perang. Tahun 1949 (Juli-November) sering mengadakan
wawancara dengan pemimpin-pemimpin dunia mengenai politik
diantaranya; Presiden Najib dari Mesir, Perdana Menteri dari Nehru dari India,
Perdana Menteri Chou En Lai dari Cina, Perdana Menteri Margereth
Thacher dari Inggris dan lain-lain.
Tahun 1954 ia
menerbitkan surat kabar bahasa Inggris Indonesia Observer.
Tahun 1957 diangkat menjadi komisi pemerintahan untuk menyusun
Undang-Undang Pers Indonesia. Tahun 1971-1973 menjadi ketua PWI
Pusat. Tahun 1974 menjadi anggota ketua dewan pembina PWI-Pusat,
tahun 1978-1987 sebagai ketua Harian Dewan Pers Indonesia. Tahun
1987 menjadi anggota panitia penasehat untuk ketua Konferensi Menteri-Menteri
Penerangan dari negara-negara Non Blok. Selain itu, ia juga mengadakan
wawancara khusus dengan Presiden Michael Garbachev dari USRR mengenai Glasnots dan Perestroika.
Pada tahun
1975 bersama teman-temannya mendirikan Yayasan 17 Agustus 45 yaitu lembaga
yang mempelajari ilmu politik, sosial, kemanusiaan, dan
ekonomi. Tahun 1975-1979 sebagai ketua Komisariat Daerah Persatuan
Perhotelan dan Restoran Republik Indonesia (PHRI). Karya
tulisnya yang sudah dibukukan, yaituAngkatan Baru 1945 terbitan
tahun 1983, Meluruskan Sejarah terbitan 1984, dan Mahkota
Bagi Seorang Wartawan terbitan 1988. Sehubungan
dengan pengabdiannya terhadap pemerintah Republik Indonesia,
memperoleh penghargaan berupa bintang Mahaputra kelas III, bintang
negara Hongaria dan Ethiopia.
Pada usia
tuanya beliau mendirikan sebuah hotel di Jakarta, Hyatt Aryadutta , ditempat
yang dulunya merupakan rumah orang tua Herawati (istrinya). Jabatan terakhir
yang dipegangnya adalah sebagai presiden direktur PT.Masa Merdeka , dan wakil
pemimpin PT.Hotel Prapatan Jakarta.
Penghargaan yang diperolehnya atas jasa-jasanya bagi
negara yaitu :
1. Bintang
Mahaputra Utama dari presiden Soeharto (10 Mei 1978)
2. Piagam
penghargaan dan Medali perjuangan angkatan ‘45 dari Dewan Harian Nasional
angkatan ‘45 (17 Agustus 1945)
3. Bintang Mahaputra kelas III
4. Bintang negara Hongaria dan
Ethiopia.
Keteladanan :
Bagian kecil dari pahlawan yang bergerak di bidang pers. Banyak
pemikiranya yang di bidang pers yang bermanfaat bagi negeri ini. Surat kabar
yang yang beliau tulis banyak berjasa menyiarkan berita-berita sekitar
perjuangan bangsa dan negara, khususnya berita Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia. Dari tangan B.M Diah pula lahir coretan-coretan sejarah bangsa,
karena selain sangat dekat dengan Soekarno, beliau adalah wartawan yang ikut terlibat
dalam perumusan naskah proklamasi.
Harian Merdeka yang
didirikannya dengan kekhasannya; kop
warna merah darah memang tidak dapat dilepaskan dari Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, 17 Agusrus 1945. Terbitnya hanya satu setengah bulan setelah bangsa
Indonesia menyatakan merdeka. Terbit saat bangsa Indonesia tengah berjuang
mempertahankan kemerdekaan dan menegakkan NKRI.
B.M Diah adalah generasi tiga zaman yang menunjukkkan dalam cita-cita
dan perilakuknya, suatu garis yang konsisten dan konsekuen untuk menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.
Harian Merdeka bergabung dengan Soekarnodan semua partai politik melawan
Sjahrir dan kawan-kawan, kaum sosialis, golongan Borjuis dan para pihak yang
bekerjasama dengan Belanda. Pada tanun 1947 saat Perjanjian Linggarjati
bersatudengan PNI dan Masyumi melawan Partai Sosialis dan PKI.
Kesigapan dan kepekaannya dalam melihat situasi sesaat setelah teks
proklamasi diketik dan naskah proklamasi yang asli dibuang begitu saja, maka
beliau dengan segera mengambil dan menyimpannya. Merupakan suatu hal yang luar
biasa dan patut diteladani generasi muda untuk jeli dalam menghadapi berbagai
kesempatan yang ada.
Anggota Kelompok 6:
Safitri Anis Setya P (29)
Wida Nurani A (33)
Dapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Bermain Poker Online di www , SmsQQ , com
BalasHapusKeunggulan dari smsqq adalah
*Permainan 100% Fair Player vs Player - Terbukti!!!
*Proses Depo dan WD hanya 1-3 Menit Jika Bank Tidak Gangguan
*Minimal Deposit Hanya Rp 10.000
*Bonus Setiap Hari Dibagikan
*Bonus Turn Over 0,3% + 0,2%
*Bonus referral 10% + 10%
*Dilayani Customer Service yang Ramah dan Sopan 24 Jam NONSTOP
*Berkerja sama dengan 4 bank lokal antara lain : ( BCA-MANDIRI-BNI-BRI )
Jenis Permainan yang Disediakan ada 8 jenis :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar 66
Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
bosku minat daftar langsung aja bosku^^