Meneladani Perjuangan Soekarni Kartodiwirjo

Peran dan Keteladanan dari Soekarni Kartodiwirjo

            Soekarni adalah salah satu tokoh pejuang kemerdekaan dan Pahlawan Nasional Indonesia. Gelar Pahlawan Nasional Indonesia disematkan untuk beliau oleh Presiden Joko Widodo, pada tanggal 7 November 2014 kepada perwakilan keluarga di Istana Negara. Beliau lahir di Blitar, 14 Juli 1916 dan meninggal di Jakarta, 7 Mei 1971. Beliau sempat menempuh pendidikannya di Mardosiswo, Blitar (semacam Taman Siswa yang dibuat Ki Hajar Dewantara), kemudian di MULO, serta Kweekschool (sekolah guru). Di Kweekschool inilah beliau bertemu untuk yang pertama kalinya dengan Ir. Soekarno  dan membuatnya semakin tertarik pada dunia politik.

            Soekarni memang tidak memegang peranan sentral dalam perjuangan kemerdekaan, namun jika tidak ada beliau Indonesia mungkin tak akan memproklamasikan kemerdekaannya tanggal 17 Agustus 1945. Saat itu Soekarni yang mewakili golongan muda merasa gerah dengan sikap “wait and see” yang dipilih Soekarno dan Moh. Hatta dalam menyikapi menyerahnya Jepang terhadap sekutu. Kemudian, ia merencanakan dan memimpin penculikan terhadap Soekarno dan Moh. Hatta dengan maksud menjauhkan mereka berdua dari pengaruh Jepang. Kemudian, Soekarni dan yang lain membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok, Jawa Barat.

Setelah ide memanfaatkan vacuum of power untuk menyatakan kemerdekaan disetujui, maka kedua pemimpin tersebut dibebaskan kembali ke Jakarta untuk memimpin rapat penyusunan teks proklamasi. Setelah teks proklamasi selesai dibuat, Soekarni mengusulkan agar teks proklamasi cukup ditandatangani oleh dua orang tokoh, yakni Soekarno dan Hatta, atas nama bangsa Indonesia.

            Selanjutnya, Soekarni mengemban amanat kemerdekaan serta bahu membahu bersama kelompok muda lainnya dalam meneruskan berita tentang kemerdekaan ini. Soekarni membentuk Committee Van Aksi (semacam panitia gerak cepat) pada 18 Agustus 1945 yang tugasnya menyebarkan kabar kemerdekaan ke seluruh Indonesia. Khusus untuk para pemudanya dibentuk API (Angkatan Pemuda Indonesia), sedangkan untuk buruh dibentuk BBI (Barisan Buruh Indonesia) yang kemudian melahirkan laskar buruh dan laskar buruh wanita.

            Tokoh revolusioner pemberani ini berperan besar dalam perjalanan parlemen Indonesia. Saat negara ini masih belia sehingga belum sempat dilaksanakan pemilihan umum, Soekarni mengusulkan agar sebelum terbentuk DPR dan MPR, tugas legislatif sebaiknya dilaksankan oleh KNIP. Soekarni pula lah yang memperjuangkan pembentukan Badan Pekerja KNIP sebagai lembaga negara yang mewujudkan kedaulatan rakyat sekaligus pemimpin rakyat. Ia kemudian diangkat menjadi anggota DPRD dan Badan Konstituante.

            Itulah peranan Soekarni seputar proklamasi kemerdekaan Indonesia. Berkaca dari peristiwa Rengasdengklok, pemuda merupakan unsur penting dalam kemerdekaan Indonesia. Sikap yang patut diteladani adalah kegigihannya dalam melawan penjajah dan meraih kemerdekaan, pantang berkompromi dengan musuh, aktif berorganisasi, cepat mengenali situasi dan cerdas memanfaatkan momentum, serta sejak muda sudah berpikir untuk masa depan. Semoga semangat membela yang dilakukan Soekarni dapat menjadi teladan bagi kita, generasi muda untuk berkarya demi negara.

Sumber:

http://www.pusakaindonesia.org/sukarni-pemimpin-penculikan-sukarno-di-rengasdengklok/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Soekarni

https://id-id.facebook.com/notes/law-faculty/tokoh-tokoh-yang-berperan-dalam-proklamasi-kemerdekaan-indonesia/619175111456665/

https://id.crowdvoice.com/posts/peran-sukarni-akan-proklamir-kemerdekaan-ri-2qx8

Disusun Oleh:

Hasna Salsabila K. (13)

Rendy Novyanto W. (26)

XI MIPA 1

SMA NEGERI 1 BOYOLALI